Sabtu, 28 Maret 2009

HONAS LOBUTOLONG 40 Tahun SILAM


Desa lobutolong seperti yang sudah di ceritakan di Huta Lobutolong sebelumnya adalah sebuah desa yang dimana warga nya hidup dari sektor pertanian. Komoditi terbesar dari daerah ini adalah buah nenas.

Menurut cerita dari Petua-petua kampung diperkirakan pohon nenas mulai berkembang di daerah ini sekitar tahun 1960 an. Pertama sekali yang membawa pohon nenas ke daerah ini adalah Bp Besli Simanjuntak (Alm). Beliau mencoba menanam nenas di kebunnya tepatnya di atas rura Aekhole. Lambat laun dikarenakan hasil panennya lumayan akhirnya masyarakat setempat mulai melakukan penanaman pohon nenas tersebut. Yang mana sebelumnya masyarakat hanya bertani kopi, padi dan tumbuhan plawija lainya. Tetapi dengan adanya pohon nenas yang mana panenya satu kali dalam satu minggu dan lebih cepat menghasilkan diut akhirnya warga beramai-ramai menanam nenas sampai sekarang ini.

Kendala yang dihadapi warga pada saat itu adalah sulitnya untuk menjual hasil panen tersebut,dikarenakan sarana transportasi ke Lobutolong masih sangat memprihatinkan. Dimana jalan yang bisa dilalui mobil hanya sampai desa Lumban Julu yang berjarak sekitar 4 km dari desa Lobutolong. Dengan kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan bermotor apalagi cuaca tidak mendukung membuat para Agen maupun Toke enggan untuk datang langsung ke Lobutolong untuk membeli buah nenas tersebut.

Dengan kondisi demikian warga harus mengantar buah nenas mereka ke Lumban Julu dengan cara memikul didalam karung maupun dengan menggunakan sepeda angin. Setiba ditempat baru dijual ke pada para Toke maupun Agen-agen yang sudah menunggu, tentu dengan harga yang sangat rendah. Tetapi walaupun dengan harga yang sangat rendah warga harus menjualnya agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hampir 50 tahun sudah berlalu. Dengan perkembangan jaman, pembangunan di daerah ini memang sudah mulai berkembang walaupun belum dapat dikategorikan maju. Infrastruktur jalan yang sudah dibuka dan sudah dapat mengakses langsung ke perkebunan-perkebunan warga. Walaupun kondisi jalanya masih berlubang-lubang akibat tidak adanya pemeliharaan ataupun perawatan.

Tetapi sebagai putra daerah Lobutolong saya pribadi. Juga mungkin masyarakat Lobutolong lainya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah akan pembangunan yang sudah ada walaupun kisah atau cerita seperti diatas dialami oleh masyarakat Lobutolong terjadi hampir 30 tahunan.

Demikian hasil pemikiran saya ini saya uraikan dengan harapan Lobutolong semakin maju dan Buah Nenas tetap menjadi primadona di desa Lobutolong dan Sipahutar pada umumnya. Terimakasih

HORAS..HORAS..HORAS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar